Sangatlah
penting bagi para orang tua bahwa semua ajaran yang diberikan kepada
anak-anaknya akan memotivasi diri anak secara alami dan bisa menumbuhkan rasa
percaya diri dan menghargai diri sendiri. Ajaran-ajaran yang sudah diberikan
oleh kedua orang tua juga akan membuat sang anak merasa diperhatikan dan sangat
dicintai oleh kedua orang tuanya. Jika sang anak sudah mendapatkan perhatian
dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya, orang tua tidak perlu khawatir
akan keterlibatan anak-anak mereka dengan kumpulan gangster, drugs, dan
kenakalan remaja lainnya. Informasi berikut adalah kunci sukses menjadi orang
tua yang baik.
GEMS
(Genuine Encounter Moments)
GEMS
merupakan salah satu kunci sukses menjadi orang tua yang baik karena sang anak
akan mendapatkan rasa untuk menghargai diri sendiri dari adanya kualitas waktu
yang dihabiskan oleh kedua orang tuanya untuk bergaul dan berkomunikasi secara
langsung dengan sang anak. Bukan banyaknya waktu yang dihabiskan oleh orang tua
melainkan kualitas waktu yang dimanfaatkan untuk bercengkerama dengan sang
anak.
Utamakan
perbuatan bukan ‘kata’
Sebuah
riset menunjukan bahwa dalam sehari orang tua memberikan lebih dari 2000
perintah. Cara memerintah yang baik yaitu dengan memberikan contoh perbuatan
yang seharusnya dilakukan oleh sang anak. Misalnya, jangan menyuruh anak untuk
merapikan sepatu yang sudah dipakainya dengan hanya menggunakan kata-kata saja.
Sang ibu bisa memberitahukan anak tentang bagaimana cara merapikan sepatu yang
baik kepada anaknya.
Biarkan
anak merasa ‘kuat’ (powerful)
kunci
sukses menjadi orang tua yang baik berikutnya adalah dengan membiarkan anak
mempunyai kekuatan dalam membuat keputusan, mempunyai pilihan, dan lain
sebagainya. Contoh kecilnya adalah dengan membiarkan dia memilih menu bekal
makanan yang akan dibawa ke sekolah atau membantu sang ibu berbelanja.Namun
kontrol sepenuh tetap ada pada diri orang tua.
Gunakan
‘natural consequences’
Natural
consequences di sini maksudnya adalah dengan membiarkan anak mendapatkan akibat
yang akan dihadapinya jika dia salah dalam melakukan sesuatu. contoh: Ketika
anak lupa membawa bekal makan siangnya, sang ibu tidak perlu membawakannya
bekal. jadikan pengalaman ini sebagai sebuah pelajaran bahwa ‘mengingat’ itu
sangat penting.
Menghindari
Konflik dengan anak
Anak-anak
memang emosinya tidak stabil. Ketika anak mulai marah dan berteriak-teriak
kepada Anda, Anda bisa menghindarinya dengan cara berpindah tempat atau semakin
jauh dari posisi anak Anda. Jika anak Anda masih berteriak dan marah Anda bisa
berkata ‘ jika masih berteriak ibu akan semakin menjauh dari adek’. Cara ini
merupakan cara yang cukup efektif untuk meredakan emosi sang anak.
Jadilah
orang tua yang konsisten
Sifat yang
konsisten harus dicontohkan oleh kedua orang tua. Contoh: ketika orang tua
tidak bisa membelikan anaknya permen, orang tua tidak perlu memberi janji pada
anak bahwa sang ibu atau ayah akan membelikan permen.
Sumber :http://bidanku.com
Related :