Zaman sekarang, rambut kemaluan jarang dibiarkan gondrong. Entah dengan
cukur atau waxing, sampai gundul atau hanya dibentuk, rambut di area
sensitif itu pasti akan dipangkas. Hati-hati, sudah banyak yang cedera
saat memangkasnya.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh
University of California di San Francisco (UCSF) menunmjukkan, kasus
cedera saat memangkas rambut kemaluan meningkat 5 kali lipat antara
tahun 2002-2010. Pada 2010, kasusnya diperkirakan mencapai 2.500 kasus
per tahun.
Jenis cedera yang dialami umumnya berupa tergores,
terbakar lilin atau wax, ruam dan perasaan tidak enak lainnya. Sepele,
tetapi tidak boleh diabaikan karena selalu ada risiko yang lebih serius
seperti tersayat atau luka bakar yang lebih serius akibat lilin panas.
"Sebenarnya
kami menemukan bahwa 3 persen kecelakaan genitourinary (di area
kelamin) ada hubungannya dengan praktik merapikan rambut kemaluan," kata
Dr Allison Glass, peneliti klinis dari UCSF seperti dikutip dari TodayHealth, Jumat (8/2/2013).
Dilihat
dari jenis kelaminnya, cedera atau kecelakaan yang terjadi saat
merapikan rambut kemaluan lebih sering dialami perempuan yakni sekitar
57 persen. Pada laki-laki, baik straight maupun gay, kasus serupa hanya
tercatat sekitar 43 persen.
Dr Glass menduga peningkatan kasus
kecelakaan semacam ini terjadi akibat tren merapikan rambut kemaluan
yang meningkat. Sebuah data dari jurnal Urology menunjukkan 70-88 persen
perempuan dan 58-78 persen laki-laki di Amerika Serikat telah memangkas
rambut kemaluannya.
Tidak semua memangkasnya sampai benar-benar
gundul, ada sebagian yang hanya merapikan agar bentuknya lebih enak
dilihat. Namun dampaknya sama, selain meningkatkan risiko kecelakaan
juga mengancam kelestarian beberapa spesies kutu rambut yang hidup di
daerah tersebut.
Bicara soal tren memangkas rambut kemaluan,
pengaruh tontonan porno tidak bisa dipisahkan. Pengamantan Dr Glass
menunjukkan tren rambut kemaluan yang gondrong di majalah khusus dewasa
Playboy mulai bergeser sejak tahun 1970-an dan hampir tidak ada lagi
bintang porno yang punya rambut kemaluan lebat pada tahun 2000-an.
Sumber : detik.com
Related :